Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Alasan Mahasiswa di D.O dari Kampus


Mahasiswa mungkin sudah tidak asing dengan istilah D.O bukan? D.O ini bukan salah satu member boygroup EXO lho ya. Maksudnya, D.O di dunia perkuliahan ini artinya adalah drop out atau lebih mudahnya adalah dikeluarkan dari kampus.





Tentu saja tidak ada yang ingin dikeluarkan dari kampus bukan? Oleh karena itu, mahasiswa harus sangat berhati-hati agar tidak sampai di D.O dari kampus karena selain membuat mahasiswa tidak bisa melanjutkan studinya di kampus tersebut, D.O juga membuat nama seseorang menjadi jelek. Lalu apa sih alasan mahasiswa bisa di D.O dari kampus? Yuk simak informasi berikut!






Penyebab Mahasiswa di D.O dari Kampus 





1. Tidak mampu membayar uang kuliah





Tidak mampu membayar uang kuliah memang menjadi salah satu alasan utama mahasiswa di D.O dari kampus. Pada umumnya, kampus mempunyai kebijakan masing-masing.





Ada yang akan memberikan keringanan, ada yang memberikan opsi untuk membayar dengan cicilan, ada yang bahkan ditawarkan beasiswa sehingga mahasiswa bisa membayar uang kuliahnya kembali.





Namun, jika mahasiswa masih saja belum bisa membayar uang kuliah hingga masa atau batas pembayaran tiba, maka bisa-bisa mahasiswa akan di D.O dari kampus.





Banyak alasan mengapa mahasiswa tidak mampu membayar uang kuliah. Misalnya, karena ada masalah keuangan pada orang tua, uang kuliah yang semakin meningkat tiap tahunnya, dan masih banyak lagi.





Jika kamu mempunyai kendala tentang masalah ekonomi, jangan ragu untuk mengkomunikasikannya dengan pihak keuangan kampus. Biasanya kampus akan memberikan kebijakan untuk memberikan keringanan biaya atau beasiswa. Sehingga kamu bisa terhindar dari D.O.





2. IPK minim terus-menerus





Jika kamu masih sekolah, nilai yang jelek mungkin akan diberikan kesempatan untuk remidi atau mengulang kembali ujian. Sementara saat di kampus, hanya beberapa dosen saja yang memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk memperbaiki nilai.





Hal ini dikarenakan setiap kampus mempunyai kebijakan pada standar mana dan nilai berapa mahasiswa dapat mengulang ujian. Hal ini tentu saja akan berakibat pada nilai akhir atau IPK mahasiswa.





Tidak jarang IPK yang jelek akan berakibat buruk pada mahasiswa, salah satunya adalah tidak cukup untuk mengambil mata kuliah pada semester tersebut karena keterbatasan jumlah maksimal SKS yang diambil karena nilai IP/IPK mahasiswa saat itu.





Jika terus-terusan seperti ini, maka nilai IPK yang jelek tidak hanya akan memperlama masa studi mahasiswa tetapi juga bisa membuat mahasiswa di D.O dari kampus.





Jangan lupa berkonsultasi dengan dosen wali atau dosen pembimbing akademik ketika kamu mempunyai masalah dengan nilai atau IPK. Dosen akan senang hati membantu dan membimbingmu untuk mengatur mata kuliah apa saja yang sebaiknya kamu ulang dan juga membantu mengatur mata kuliah apa yang harus kamu ambil saat KRS tiba.





3. Berbuat curang





Mungkin bagi sebagian orang, menyontek adalah hal yang biasa saja. Padahal, kebiasaan buruk ini bisa membuatmu kena masalah saat masuk dunia perkuliahan lho.





Ketika kamu menjadi mahasiswa, sebisa mungkin hindari untuk menyontek. Karena pada umumnya setiap kampus mempunyai kebijakan untuk mengeluarkan mahasiswanya yang melakukan tindak kecurangan salah satunya adalah menyontek saat ujian.





Selain itu, jangan sampai mahasiswa melakukan tindak plagiarisme. Baik itu dalam mengerjakan tugas, membuat skripsi, dan yang lainnya. Kampus selalu menjunjung kejujuran. Sehingga kamu harus memperhatikan hal ini dengan baik.





Jangan sampai kamu di D.O dari kampus karena masalah curang saat ujian dan juga plagiarisme. Karena pada dasarnya, asisten dosen, pengawas ujian, dan juga dosen mengetahui gerak gerik mahasiswa karena mereka juga dulu adalah seorang mahasiswa.





4. Melakukan tindak kriminalitas





Saat mahasiswa baru masuk ke sebuah kampus, pada umumnya kampus akan menjelaskan tata tertib serta peraturan apa saja yang harus dipatuhi oleh mahasiswa. Selain itu, biasanya kampus juga memberikan arahan mengenai tindakan apa saja yang dapat membuat mahasiswa di D.O, salah satunya adalah melakukan tindak kriminalitas.





Jika mahasiswa melakukan tindak kriminalitas, maka besar kemungkinan mahasiswa akan di D.O karena selain menjelekkan nama sendiri juga akan memberikan nama buruk bagi kampus atau almamater. Sehingga, pihak kampus tidak akan segan untuk mengeluarkan mahasiswa yang melakukan tindak kriminalitas.





5. Jangka waktu studi sudah melebihi batas





Pada umumnya, setiap kampus mempunyai standar dan batas maksimal berapa tahun mahasiswa dapat menempuh studinya. Misalnya, mahasiswa S1 pada standar masa studinya adalah selama 4 tahun atau 8 semester. Sedangkan mahasiswa D3 pada umumnya 3 tahun atau 6 semester.





Namun, jika mahasiswa mengalami kendala saat kuliah seperti terus mengulang mata kuliah atau menunda mengerjakan skripsi, maka masa studinya akan lebih panjang lagi. Walaupun demikian, setiap kampus akan memberikan batas waktu sampai kapan mahasiswa bisa melaksanakan studinya.





Biasanya, untuk mahasiswa S1 batas maksimal studinya adalah 7 tahun atau 14 semester. Apabila sudah melebihi batas waktu studi tersebut, besar kemungkinan seorang mahasiswa akan di D.O atau dikeluarkan dari kampus.





Jika mahasiswa mempunyai kendala dalam masa studi ataupun saat mengerjakan skripsi, mahasiswa bisa menghubungi dosen wali untuk berkonsultasi. Pasti dosenmu akan dengan senang hati membantu. Jangan menutup diri atau lari dari masalah, tapi cobalah terbuka dan menghadapi masalah yang ada dengan berani.





 Itulah lima alasan mahasiswa di D.O dari kampus. Karena sudah mengetahui alasan-alasan tersebut, sebaiknya kamu berhati-hati dan berusaha agar tidak di D.O ya. Jika kamu mengalami masalah, segera konsultasikan dengan orang tua, teman, dosen, atau pihak kampus. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-temanmu ya. Semoga bermanfaat.