Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Langkah Mudah Beradaptasi di Lingkungan Baru, Khususnya di Lingkungan Kampus!


Beradaptasi di Lingkungan – Udah hampir 1 semester nih buat kamu yang kini duduk di bangku perkuliahan. Apa kabarnya guys? Lebih mending dunia kuliah atau justru masa indah di SMA?





Pastinya hampir setiap dari kamu udah mempunyai teman baru dong di bangku kuliah. Apalagi nih, kampus atau dunia perkuliahan sangat ramai dengan pelajar dari seluruh Indonesia bukan? 





Akan tetapi, tahukah kamu juga ada kok beberapa pelajar yang masih kesulitan membuat circle pertemanan. Padahal sosialisasi dengan teman sebaya itu penting banget lho guys.





Dari situ kamu bisa berlatih mengenai simpati dan empati ke orang lain. Oke, buat kamu yang masih kesulitan maka jangan khawatir nih. Kali ini bakal ada 7 tips mudah untuk beradaptasi di lingkungan baru! Langsung cek di bawah ini guys!





Eits, Tunggu Dulu. Tentukan Kamu Termasuk Tipe yang Mana?





Beradaptasi di Lingkungan
Photo by Burst on Pexels.com





3 Tipe Kepribadian Manusia





1. Introvert





Oke, sebelum masuk ke beberapa tips untuk beradaptasi dengan lingkungan baru maka ga ada salahnya mengetahui beberapa tipe kepribadian nih guys. Pertama, ada introvert.





Ada banyak banget nih kamu yang mungkin seringkali mengaku sebagai seorang introvert padahal sanguinis. Eh, apa tuh sanguinis? Next, juga bakal dibahas ya guys





Jadi, untuk kamu yang tipe introvert biasanya memiliki ciri-ciri untuk menyendiri guys. Namun, ternyata introvert sendiri dibagi menjadi beberapa jenis lagi lho.





Di antaranya adalah introvert social, thinking introvert, restrained introvert, dan anxious introvert. Keempatnya memang memiliki kesamaan introvert, tetapi ciri lanjutan yang berbeda.





Pada introvert social, kamu memang tetap suka berosialisasi tetapi pada beberapa kelompok kecil dan di lingkungan yang memang akrab denganmu, misalnya di rumah.





Sementara, thinking introvert ialah introvert asli yang memang menyukai kesendirian untuk mendapat ketenangan dalam melakukan aktivitas. 





Sementara itu, restrained introvert sendiri sesuai namanya lebih memilih melakukan segala aktivitas secara hati-hati. Misalnya pada saat berbicara, bertindak, sampai berpikir.





Terakhir, anxious introvert yaitu seseorang yang selalu merasa gelisah bahkan berusaha menghindari tatapan atau percakapan dengan orang lain. 





2. Ambivert





Sebelum masuk ke ekstrovert, ada jenis kepribadian yang berada di tengah-tengah. Tepat sekali, seorang ambivert memang bukanlah ekstrovert atau introvert, melainkan memang berada di antara keduanya.





FYI, ambivert sendiri menjadi tipe kepribadian yang paling banyak dimiliki oleh penduduk dunia guys





Tipe satu ini biasanya menjadi seorang pendengar yang baik dan juga terkadang menjadi pemikir yang begitu hati-hati. Tergantung kepada situasi dan keberadannya di antara lingkungan.





Memang benar kalau kamu menyimpulkan bahwa seseorang dengan kepribadian ambivert ialah orang yang fleksibel guys. Hal ini karena posisinya yang menjadi penyambung antara introvert dan ekstrovert. 





Lebih lanjut lagi guys, karena tipe ambivert ini sering berada di tengah-tengah maka tak jarang juga mereka kesulitan dalam mendeskripsikan perasaannya karena tidak memiliki timing yang pas untuk berbicara. So, bagi kamu tipe ambivert jangan lupa untuk bercerita atau mengekspresikan pendapat juga ya!





3. Ekstrovert





Last but not least, ada ekstrovert. Kepribadian yang sangat ramai. Ibarat kata dalam suatu perkumpulan akan menjadi begitu ramai dan penuh candaan apabila bersama kepribadian ekstrovert.





Tentunya kepribadian ini memang gemar bergaul dan sangat mudah memiliki teman sekalipun di lingkungan yang baru. 





Selain itu, tipe ekstrovert juga sangat mudah mengekspresikan perasaan dan keinginannya pada orang lain. Ia tidak ragu untuk berpendapat atau menolak hal yang menurutnya tidak sesuai dengan keinginan atau kepribadiannya. Esktrovert memang tipe kepribadian yang supel dan ramai!











Yuk, Simak Beberapa Tips Beradaptasi di Lingkungan Baru





1. Tinggalkan masa lalu





Memang terdengar cukup melankoli ya guys, tetapi memang let it go your past itu penting banget guys. Bukan berarti kamu melupakan seakan memang sedang amnesia, melainkan tetap memetik beberapa pelajaran penting di dalamnya dan meninggalkan yang tidak membangun bagi dirimu sendiri. 





So, ketika berada pada lingkungan baru maka usahakan untuk memulai lembaran baru. Mungkin dengan mengubah sedikit style atau gaya berpakaian juga bisa menjadi pemicu guys.





Sementara itu, untuk seseorang dengan tipe kepribadian introvert, cobalah memanfaatkan circle baru ini sebagai tempatmu untuk semakin berkembang ya. 





2. Tak harus menyambung semua percakapan





Memang menjadi hal yang penting bagi seorang ekstrovert untuk selalu ikut dalam aktivitas mengobrol dalam semua topik yang sedang dibicarakan. Namun, bukan berarti kamu harus memaksakan hal demikian di lingkungan yang baru. Biarlah percakapan berjalan sesuai gelombang saja guys





Bahkan bagi kamu tipe introvert yang kiranya memahami topik pembicaraan, maka jangan ragu untuk memberikan pendapat juga ya. Intinya biarkanlah obrolan itu berjalan sesuai dengan gelombang dengan santai dan dinikmati oleh orang di circle tersebut. 





3. Tenang dan menjaga kestabilan dalam berbicara





Seringkali beberapa orang yang berbicara di lingkungan yang baru memulai beberapa topic obrolan secara terus menerus. Hal ini memang boleh dilakukan, tetapi jangan terlalu sering guys. Nanti berkesan seperti seorang jurnalis yang sedang mewawancarai narasumber. 





So, dalam berbicara pun kamu bisa mengatur mana yang akan ditanggapi atau kurang penting untuk kamu bicarakan di muka umum. Hal ini penting guys untuk tetap menjaga kestabilan dalam berbicara .





4. Menjadi pendengar yang baik





Tidak ada salahnya bagi semua tipe kepribadian yang ada di atas untuk tetap menjadi pendengar yang baik. Mendengar berarti menghargai orang yang berbicara, entah itu topik yang tidak kamu pahami atau memang sedikit membosankan tetapi mendengar adalah jalan atau solusi yang paling tepat ya guys





Akan tetapi, bagi beberapa orang menyuarakan atau menanggapi cerita itu juga diperlukan guys. Tidak mungkin seseorang berbicara panjang lebar dan kamu hanya mendengarkannya saja seperti patung bukan? Jadi, ketika ada waktu untuk menanggapi maka jangan lupa untuk menanggapinya ya guys





5. Meninggalkan kesan yang baik





Nah, dalam melakukan percakapan atau beradaptasi di dalam suatu lingkungan baru, kamu juga memerlukan kesan yang baik di mata mereka. Sehingga jangan lupa memberikan kesan yang baik ketika kamu selesai berpendapat atau bermain di suatu circle lingkungan yang baru. 





Kesan yang baik bisa ditimbulkan dari tutur kata yang kamu gunakan, perilakumu, sampai kepedulian terhadap sesuatu. Kamu tetap bisa menjadi ramai atau pendiam saat bermain, tetapi jangan lupa untuk membaur dengan suasana ya guys!





6. Sopan pada semua orang





Termasuk pada kesan, tetapi untuk masalah sopan memang sangat penting guys. Apalagi sebagai remaja dan dewasa muda, kesopanan pada orang yang lebih tua atau bahkan teman sendiri adalah hal yang penting untuk tetap menjaga circle yang sehat. 





7. Menjadi diri sendiri





Terakhir, jangan lupa tetap menjadi diri sendiri ya. Mengikuti beberapa langkah di atas bukan berarti melupakan jati dirimu yang mungkin memang ramai atau bahkan pendiam. Namun, tidak ada salahnya untuk menjadi lebih baik di lingkungan baru dan tetap menjadi diri sendiri. 





Yap, di atas adalah beberapa tips untuk beradaptasi di lingkungan baru sampai beberapa jenis kepribadian yang wajib kamu ketahui agar lebih memudahkanmu untuk beradaptasi. So, jangan pernah berhenti untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi ya guys! Semangat!