Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Tips Cara Membuat Motivation Letter Untuk Mendaftar Beasiswa


Beberapa dari kamu yang ingin mendaftar beasiswa baik beasiswa dalam negeri maupun luar negeri pasti pernah mendengar tentang motivation letter atau surat motivasi. Motivation letter ini merupakan salah satu persyaratan yang harus kamu penuhi ketika mendaftar beasiswa yang menjelaskan tentang informasi diri, kondisi, minat, dan motivasi untuk mendapatkan beasiswa.





Para pendaftar beasiswa tentu saja ingin lolos agar bisa melanjutkan kuliah yang biayanya tidak sedikit. Oleh karena itu, kamu perlu menulis motivation letter dengan baik agar bisa bersaing dengan pendaftar lainnya dan bisa lolos untuk mendapatkan beasiswa. Bagaimana cara membuat motivation letter yang baik? Yuk simak informasi berikut!






Cara Membuat Motivation Letter Untuk Mendaftar Beasiswa





1. Perhatikan jenis beasiswa yang akan dipilih





Ketika kamu sudah menentukan mau daftar beasiswa apa, kamu harus memperhatikan jenis beasiswa yang kamu pilih. Maksudnya adalah kamu harus memperhatikan apa yang dibutuhkan dalam beasiswa tersebut, kriteria penilaian, dan jenis kegiatan yang mereka lakukan, dan komponen lainnya.





Misalnya, kamu memilih beasiswa yang mengharuskan penerimanya mengikuti serangkaian pelatihan kepemimpinan, seminar, dan kegiatan lainnya. Maka kamu harus menyesuaikan motivation letter yang kamu buat dengan jenis beasiswa dan kegiatan tersebut.





Kamu harus menunjukkan bahwa kamu ingin mendaftar beasiswa tersebut karena kegiatan yang ditawarkan pada beasiswa tersebut. Sehingga, akan menjadi penilaian tersendiri dalam motivation letter yang kamu buat.





2. Memenuhi kualifikasi yang diminta penyedia beasiswa





Semua beasiswa pasti mempunyai syarat yang diberikan kepada pelamar beasiswa, misalnya IPK, berkas-berkas, kemampuan organisasi, kemampuan bahasa asing, dan masih banyak lagi. Maka jangan lupa saat membuat motivation letter kamu harus menonjolkan kemampuan pada dirimu yang memenuhi kualifikasi yang diminta dari penyedia beasiswa.





Kamu harus menunjukkan kemampuan yang kamu miliki. Jangan mengarangnya karena jika kamu lolos kelak pasti akan diadakan tes untuk melihat kemampuanmu yang sesungguhnya.





Jadi, tulislah kemampuanmu dengan jujur dan seberapa layak kamu menerima beasiswa tersebut. Jangan tulis hal-hal pribadi tentang kehidupan orang tua atau perekonomian keluarga.





3. Tulis data diri secara singkat dan padat





Dalam menulis motivation letter, kamu juga harus mencantumkan data diri. Namun, kamu tidak perlu menuliskannya dengan panjang lebar. Cukup dengan singkat dan padat. Misalnya, data mengenai nama, tanggal lahir, latar belakang pendidikan, serta passion dalam diri. Ketika kamu menuliskan data diri, gunakan bahasa yang baik dan sopan. Tidak bertele-tele, tapi singkat, padat, dan jelas.





4. Sebutkan prestasi dan pengalaman yang kamu miliki





Pada umumnya, para penyedia beasiswa akan melihat prestasi dan pengalaman apa saja yang kamu miliki dalam seleksi penerima beasiswa. Agar kamu bisa berkesempatan besar untuk lolos, kamu bisa menuliskan prestasi dan pengalaman apa saja yang kamu miliki. Misalnya, prestasi di bidang akademik dan non akademik, pengalaman organisasi, kepanitiaan, kegiatan sosial, volunteer, dan sebagainya.





Ketika kamu menuliskannya, jangan lupa menulis dengan lengkap dan jujur. Jangan terlalu berlebihan. Gunakan kalimat yang baik dan menjelaskan secara jelas mengenai prestasi dan pengalaman yang kamu miliki. Hal ini akan memberikan nilai tambah pada dirimu yang sedang mendaftar beasiswa.





5. Menjelaskan seberapa layak kamu mendapat beasiswa





Saat menulis motivation letter, kamu harus bisa meyakinkan penyedia beasiswa kalau kamu layak untuk mendapatkan beasiswa yang mereka tawarkan. Biasanya, penyedia beasiswa akan memberikan struktur isi dari motivation letter, dan alasan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa termasuk dalam bagian yang harus kamu tulis.





Tulis dengan baik dan jelas. Kamu juga bisa mencantumkan kontribusi apa yang akan kamu berikan jika kamu bisa mendapatkan beasiswa tersebut.





6. Menggunakan struktur kalimat yang sesuai





Ketika membuat motivation letter, kamu harus memperhatikan tulisan yang kamu buat. Gunakan kalimat yang baik dan sesuai. Tidak bertele-tele, to the point, menjelaskan dengan tepat, dan berurutan sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti.





Kamu bisa memulainya dengan paragraf pembuka yang menjelaskan tentang dirimu, kemudian isi dan inti dari motivation letter yang berisikan pengalaman, motivasi dan harapan jika dipilih menjadi penerima beasiswa kemudian ditutup dengan penutup dan kesimpulan mengenai kenapa kamu layak menerima beasiswa.





7. Perhatikan originalitas motivation letter yang kamu buat





Originalitas adalah salah satu kriteria penilaian. Jangan coba-coba untuk menyalin persis motivation letter orang lain karena mungkin saja kamu akan didiskualifikasi dari daftar penerima beasiswa.





Buatlah motivation letter yang apa adanya dan jujur berdasarkan keadaan dan idemu sendiri. Kamu bisa meminta bantuan teman atau dosen yang mungkin bersedia untuk memeriksa motivation letter yang telah kamu buat daripada menyalin milik orang lain.





Itulah tujuh tips cara membuat motivation letter untuk mendaftar beasiswa. Jika kamu sudah membuatnya, jangan lupa melengkapi berkas-berkas dan berdo’a agar bisa lolos dan mendapatkan beasiswa yang kamu inginkan. Jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-temanmu ya. Semoga bermanfaat.