Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan
Bagi kamu yang sedang mencari rangkuman materi IPS kelas 8 bab 4 yang membahas tentang Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan).
Berikut kami sajikan rangkuman lengkap yang bersumber dari buku paket belajar BSE kurikulum 2013 edisi revisi terbaru. Untuk melihat rangkuman lengkap untuk kelas 8 silahkan lihat di halaman Rangkuman IPS Kelas 8.
Daftar Isi
- Bab 4 Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan
- Kebijakan Masa Raffles, Sistem tersebut memiliki ketentuan :
- Penyebab kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah :
- Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat yaitu :
- Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang :
- Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda :
- Teks Sumpah Pemuda
- Soempah Pemoeda
- Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia :
- Banyak penyelewengan dalam Politik Etis, seperti:
- Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia :
- Tahun 1925, PI mengeluarkan manifesto arah perjuangan yaitu :
- Keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928 :
- Jepang membagi daerah pemerintahan militer menjadi 3 :
- Kebijakan Pemerintah Militer Jepang :
- Sikap Kaum Pergerakan :
- Perubahan pada Masa Kolonial Barat :
- Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang :
Bab 4 Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan
Bangsa Barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan, sementara persediaan di Eropa sangat terbatas. Gold (emas) bermakna kekayaan. Glory bermakna kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan agama Nasrani (Kristen) ke bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang awalnya menggunakan tenaga manusia/hewan sekarang menggunakan mesin. Penggunaan mesin menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat.
Kedatangan Portugis di Maluku : Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka dan menjalin hubungan dagang dengan Maluku.
Ekspedisi Inggris : Persekutuan dagang milik Inggris bernama EIC (East Indian Company). Di dalamnya bergabung para pengusaha Inggris. Meskipun Inggris di Indonesia, pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda.
Kedatangan Belanda di Jayakarta (Jakarta) : tahun 1596, armada de Houtman tiba di Pelabuhan Banten. Kemudian disusul ekspedisi lainnya. Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia, muncullah persaingan di antara mereka.
Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, tahun 1602 didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC/Perserikatan Maskapai Hindia Timur) yang merupakan merger (penggabungan) dari beberapa perusahaan dagang Belanda. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli perdagangan.
Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau pemerintahan.
Pemerintah Belanda menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari Indonesia sehingga menerapkan kebijakan kerja paksa. Rakyat Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai. Mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak, tidak diperhatikan asupan makanannya, dan melakukan pekerjaan di luar batas-batas kemanusiaan.
Kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau landrent-system atau landelijk stelsel.
Kebijakan Masa Raffles, Sistem tersebut memiliki ketentuan :
a. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut
b Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah
c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai
d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala
Penyebab kegagalan pelaksanaan sistem sewa tanah :
- Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat memiliki tanah yang sama
- Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani
- Keterbatasan jumlah pegawai
- Masyarakat desa belum mengenal sistem uang
Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa (cultuur stelsel). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-1831).
Banyak ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun pribumi.
Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat yaitu :
a. Menurut ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat
b. Kelebihan hasil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan
c. Waktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai
d. Tanah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak
Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa dilihat dari jumlah kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit kekurangan gizi. Karena paceklik, di Grobogan, Jawa Tengah jumlah penduduk 89.000 orang, yang bertahan hanya 9.000 orang. Penduduk Demak yang berjumlah 336.000 orang hanya tersisa 120.000 orang.
Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang :
- Sultan Baabullah mengusir Portugis di Ternate dan Tidore
- Perlawanan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda
- Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur” (Sultan Hasanudin) di Sulawesi Selatan
- Serangan Mataram terhadap VOC dipimpin oleh Tumenggung Baurekso
Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda :
- Perang Saparua di Ambon dipimpin oleh Thomas Matulessi (Pattimura)
- Perang Paderi di Sumatra Barat dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol
- Perang Diponegoro dipimpin oleh Pangeran Diponegoro
- Perang Aceh
- Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara
- Perang Banjar dipimpin oleh Pangeran Antasari
- Perang Jagaraga Bali
Teks Sumpah Pemuda
Soempah Pemoeda
Pertama
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetra dan poetri Indonesia menjoenjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia :
- Perluasan Pendidikan
- Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah
- Rasa Senasib Sepenanggungan
- Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan
- Berkembangnya Berbagai Paham Baru
- Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar Negeri : 1) Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 2) Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara.
Banyak penyelewengan dalam Politik Etis, seperti:
1) Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda
2) Emigrasi/transmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah
3) Pendidikan hanya sampai tingkat rendah, yang bertujuan memenuhi pegawai rendahan. Pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian anak pejabat
Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia :
- Budi Utomo (BU)
- Sarekat Islam (SI)
- Indische Partij (IP)
- Perhimpunan Indonesia (PI)
- Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tahun 1925, PI mengeluarkan manifesto arah perjuangan yaitu :
a. Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan kekuasaan penjajah
b. Diperlukan aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri untuk mencapai Indonesia Merdeka
c. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat merupakan sarat mutlak untuk perjuangan kemerdekaan
d. Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik
e. Penjajahan telah merusak dan demoralisasi jiwa dan fisik bangsa, sehingga normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara sungguh-sungguh
Keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928 :
a. Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
b. Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia
c. Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia
Jepang membagi daerah pemerintahan militer menjadi 3 :
1) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra, dengan pusat di Bukittinggi
2) Pemerintahan Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan Madura dengan pusat di Jakarta
3) Pemerintahan Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar
Kebijakan Pemerintah Militer Jepang :
- Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial
- Pembentukan Organisasi Semi Militer
- Pengerahan Romusha
- Eksploitasi Kekayaan Alam
Sikap Kaum Pergerakan :
1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
2) Gerakan Bawah Tanah
3) Perlawananan Bersenjata : Perlawanan Rakyat Aceh, Perlawanan Singaparna, Perlawananan Indramayu, Perlawanan Peta di Blitar
Perubahan pada Masa Kolonial Barat :
- Perluasan Penggunaan Lahan
- Persebaran Penduduk dan Urbanisasi
- Pengenalan Tanaman Baru
- Penemuan Tambang-Tambang
- Transportasi dan Komunikasi
- Perkembangan Kegiatan Ekonomi
- Mengenal Uang
- Perubahan dalam Pendidikan
- Perubahan dalam Aspek Politik
- Perubahan dalam Aspek Budaya
Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang :
- Perubahan dalam Aspek Geografi
- Perubahan dalam Aspek Ekonomi
- Perubahan dalam Aspek Pendidikan
- Perubahan dalam Aspek Politik
- Perubahan dalam Aspek Budaya
Untuk download file Rangkuman materi dalam bentuk PDF silahkan klik menu download berikut. Kemudian akan diarahkan ke halaman file yang tersimpan di Google Drive. Silahkan klik download!
Untuk mengakses file rangkuman semua bab silahkan lihat daftar isi rangkuman berikut klik di sini! Semoga file rangkuman ini bermanfaat untuk kegiatan belajar mengajar.