Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan


Hijrah ke Madinah, sebuah kisah yang membanggakan tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw di Madinah, memahami strategi dakwah di Madinah dan nilai-nilai perjuangannya.





Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman hijrah ke Madinah sebuah kisah yang membanggakan. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah.






Renungkanlah





Rasulullah saw. sangat sedih ketika menyaksikan kehidupan umat Islam di Mekah yang penuh dengan ancaman dan teror dari orang-orang kafir. Semakin hari, teror dan ancaman itu semakin bertubi-tubi.





Allah Swt. sangat sayang kepada Rasulullah saw. dan kaum muslimin. Dalam situasi yang sangat sulit dan mencekam tersebut, Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin untuk berhijrah ke Madinah.





Sebab-sebab Rasulullah Hijrah





Setelah Nabi Muhammad saw. berdakwah secara terang-terangan, hantaman dan siksaan dari kafir Quraisy mulai meningkat. Berbagai cara dilakukan kafir Quraisy agar Nabi Muhammad saw. tidak meneruskan dakwahnya.





Pada saat Nabi Muhammad saw. membutuhkan dorongan dan motivasi dari orang-orang terdekatnya, justru isterinya, Siti Khadijah dan pamannya, Abu talib, berpulang ke rahmatullah dalam waktu yang hampir bersamaan.





Di tengah kesedihannya, Nabi Muhammad saw. Mengalami peristiwa luar biasa, yaitu Isra’ Mi’raj. Peristiwa itu terjadi setahun sebelum Hijrah ke Madinah, tepatnya 27 Rajab 621 M. Pada peristiwa tersebut, Nabi Muhammad saw. menerima perintah salat 5 waktu dalam sehari semalam.





Setelah Isra’ Mi’raj mengabarkan peristiwa yang dialaminya. Kabar itu membuat kafir Quraisy menganggap Nabi Muhammad saw. telah melakukan pembohongan. Usaha-usaha pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya terus digalakkan.





Setelah Allah Swt. menyuruhnya untuk hijrah, maka Nabi Muhammad saw. pun melaksanakan Hijrah ke Madinah.





Berita Gembira dari Kota Yasrib





Awalnya, pada tahun 620 M Nabi Muhammad saw. bertemu 6 orang Yasrib dari Kabilah Khazraj yang berziarah ke Mekah. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Muhammad saw. mengajak mereka untuk masuk Islam. Mereka menyambut dengan baik ajakan itu dan menyatakan masuk Islam. Mereka pula yang memberitahukan tentang Islam kepada masyarakat Yasrib lainnya.





Pada tahun 621 M, seorang muslim Yasrib beserta 6 orang teman yang lain sebagai utusan Kabilah Khazraj dan Aus mendatangi Nabi Muhammad saw. Keenam orang tersebut masuk Islam dan melakukan perjanjian di tempat yang bernama Aqabah.





Selanjutnya, pada 622 M, orang-orang Yasrib datang lagi dengan maksud mengadakan perjanjian Aqabah 2 sekaligus mengundang Nabi Muhammad saw. untuk berhijrah ke Yasrib. Perjanjian Aqabah 2, diikuti 75 orang Yasrib dan Nabi Muhammad saw. yang didampingi pamannya, Hamzah. Isi perjanjian sama dengan yang sebelumnya, tetapi jumlah peserta yang memeluk agama Islam semakin banyak.





Rencana hijrah Nabi Muhammad saw. didengar oleh kafir Quraisy. Kaum Quraisy pun akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad saw. Pada m alam itu pula, N ab b i n Abi talib supaya memakai selimut beliau dan berbaring di tempat tidurnya. Atas izin Allah Nabi Muhammad saw. Berhasil keluar dari rumahnya dengan selamat. Akan tetapi, mereka hanya mendapatkan Ali bin Abi talib yang sedang tidur. Mereka kecewa dan tidak percaya dengan segala hal yang terjadi. Hal ini terjadi hanya karena pertolongan Allah Swt.





Perjalanan Hijrah Rasulullah saw





Menjelang larut malam, Nabi Muhammad saw. menuju ke rumah Abu Bakar dan mengajaknya hijrah. Kedua orang itu kemudian keluar dari jendela pintu belakang dan terus bertolak ke arah selatan menuju Gua sur.





Dalam perjalanannya, mereka berdua sempat bersembunyi di Gua sur selama tiga hari tiga malam. Pada hari ketiga, mereka berdua sudah mengetahui bahwa situasi sudah tenang. mereka berangkat dan melanjutkan perjalanan dengan perbekalan yang diberikan oleh putrinya.





Orang Quraisy mengadakan sayembara, siapa saja yang dapat membawa Nabi Muhammad saw, hidup atau mati, hadiah besar dan jabatan tinggi menantinya. Tidak lama kemudian Suraqa bin Malik mendatangi tempat yang dimaksud dan dia menemukan Nabi Muhammad saw. beserta kedua temannya yang sedang beristirahat di sebuah batu besar sambil menyantap bekal yang diberikan oleh Asma, putri Abu Bakar.





Setiap kali Suraqa bin Malik mendekati rombongan Nabi Muhammad saw. kudanya selalu tersungkur. Hal itu berulang sampai empat kali. Suraqa yang percaya kepada dewa berpikir bahwa itu adalah pertanda buruk sehingga dia mengurungkan niatnya dan kembali ke Mekah.





Di tengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah saw. singgah di Quba’, sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana beliau membangun sebuah masjid. Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tangga Rabiul Awal. Pada hari kedatangan Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar, masyarakat Madinah sudah menunggu di jalan yang akan dilalui Nabi Muhammad saw., lengkap dengan regu genderang.





Dakwah Nabi Muhammad saw





Setelah sampai di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai membuat program kerja dan melaksanakannya yaitu seperti membangun masjid, mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, dan membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.





Langkah pertama, membangun masjid. Pembangunan masjid segera dimulai dan seluruh umat Islam ikut ambil bagian sehingga berdiri sebuah masjid berdinding bata, berkayu batang kurma, dan beratap daun kurma.





Langkah berikut Nabi Muhammad saw. adalah mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dengan Ansar. Muhajirin adalah orang yang hijrah dari Mekah ke Madinah, sedangkan Ansar adalah orang Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin. Setiap orang Ansar mengakui orang Muhajirin sebagai saudaranya sendiri. Di antara para sahabat yang dipersaudarakan adalah:





NoMuhajirinAnsor
1.Abu Bakar Kharij bin Zubair
2.Umar bin KhattabItban bin Malik
3.Bilal bin RabbahAbu Ruwaihah
4.Abdull Rahman bin AufSa’ad bin Rabi’
5.Amir bin AbdillahSa’ad bin Muadz
6.Zubair bin AwwamSalamah bin Salamah
7.Usman bin AffanAus bin Tsabit
8.Thalhah bin UbaidillahKa’ab bin Malik
9.Abu Huzaifah bin UtbahUbbah bin Bisyr
10Ammar bin YasirHuzaifah bin Al Yaman




Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum muslimin dan orang-orang nonmuslim di Madinah, yang kemudian disebut “Piagam Madinah”. Adapun isi piagam Madinah antara lain:





Isi Piagam Madinah





  1. Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan.
  2. Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum muslimin.
  3. Kaum Yahudi tetap dengan Agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin.
  4. Semua kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan kaum Yahudi Bani Auf.
  5. Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau menhadapi musuh.
  6. Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman.
  7. Kota Madinah dipertahankan bersama dari serangan pihak luar.
  8. Semua penduduk Madinah dijamin keselamatanya kecuali bagi yang berbuat jahat.




Dengan program-program cerdas yang dilakukan Nabi Muhammad saw., Madinah menjadi daerah yang sangat maju baik peradaban maupun kebudayaannya sehingga terkenalah dengan sebutan al-Madinah al-Munawarah (kota yang bercahaya).





Daftar Pustaka
Ahsan Muhamad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.