Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyusun Novel Remaja


Novel remaja semakin hari semakin banyak diminati oleh para penulis muda. Semakin banyaknya buku yang diterbitkan oleh penulis muda, membuat banyak pelajar yang bercita-cita untuk menjadi penulis. Beberapa dari kamu mungkin salah satunya. Ada yang mulai menulis di laptop, menulis di blog, atau menulis di beberapa aplikasi untuk menulis seperti Wattpad, Storial.co, Noveltoon, dan masih banyak lagi.





Namun, banyak dari kamu yang ingin mencoba menulis tetapi masih bingung bagaimana caranya untuk menyusun novel remaja yang kini baik sehingga enak dibaca dan berkualitas.Bagaimana caranya? Yuk simak beberapa tips berikut!






Cara Menyusun Novel Remaja





1. Menentukan sub tema yang akan diambil





Setelah mengetahui tema besar dari novelmu yaitu remaja, kemudian kamu harus menentukan sub tema apa yang akan kamu ambil. Misalnya, dari kisah ringan pertemanan, persahabatan, friendzone, hingga kisah cinta segitiga yang dialami oleh remaja. Sub tema yang kamu ambil harus konsisten menampilkan cerita anak remaja.





2. Membuat tokoh dan penokohan





Setelah menentukan sub tema, mulailah menentukan tokoh apa yang ingin kamu hidupkan dalam ceritamu. Pada umumnya, banyak penulis yang memulai dengan cara menentukan nama. Ada juga yang menentukan nama beserta karakternya. Namun, yang lebih baik, kamu dapat menentukan terlebih dahulu siapa saja tokoh utama dalam cerita yang akan kamu buat. Setelah itu, baru tentukan tokoh pendukungnya.





Sifat atau penokohan dari tokoh yang kamu ciptakan dalam cerita atau novelmu harus kamu ingat dengan baik. Jika kamu mudah lupa, kamu dapat mencatatnya di buku atau catatan sebagai patokan menentukan peran apa saja yang akan diambil oleh tokoh tersebut. Hal yang perlu kamu ingat dalam menulis cerita adalah tidak ada tokoh yang sempurna. Buatlah tokoh yang realistis, punya kelebihan dan juga punya kekurangan.





3. Menentukan permasalahan yang akan menjadi inti cerita





Masalah yang dapat digunakan sebagai patokan inti cerita adalah masalah dari sub tema yang kamu ambil. Misalnya, untuk tema persahabatan. Kamu dapat mengambil masalah atau konflik berupa suka duka persahabatan, konflik internal maupun eksternal dalam persahabatan, dan masih banyak lagi.





Permasalahan yang digunakan dapat dikaitkan dengan kehidupan pribadi tokoh. Seperti konflik dengan keluarganya, guru, atau tetangga. Namun, pada umumnya novel remaja merupakan novel yang ringan dibaca. Tapi tidak menutup kemungkinan kamu menyusun novel yang rumit dengan memberikan moral value yang menarik.





4. Menyusun outline atau kerangka





Mulailah menyusun kerangka atau yang biasa disebut dengan outline. Outline ini berguna agar kamu tidak keluar dari jalur cerita saat kamu menulis. Selain itu, jika kamu sedang mengalami writer block, melihat outline yang telah kamu susun adalah salah satu solusinya. Kamu bisa terus menulis dan tidak lupa apa yang telah kamu rencanakan dalam novelmu.





Walaupun ini adalah kerangka besar, namun kamu dapat menuliskan poin-poin penting sehingga memudahkanmu dalam menjabarkannya menjadi tulisan. Jangan lupa mencatat hal-hal penting lainnya, misalnya latar tempat dan waktu atau emosi yang dirasakan tokoh.





5. Mengembangkan kerangka menjadi cerita





Tahap selanjutnya dalam menyusun novel remaja adalah mengembangkan outline atau kerangka menjadi sebuah cerita. Dalam mengembangkan cerita, kamu dapat mencari gaya bahasa atau gaya penulisanmu. Kamu bisa menyusunnya menjadi cerita yang ringan dengan bahasa gaul, cerita ringan yang mengutamakan detail kejadian, atau emosi yang dirasakan oleh tokoh.





Kamu dapat mengembangkan ceritamu menjadi cerita yang susah ditebak bagaimana akhir dari ceritanya. Banyak yang suka cerita yang berakhir happy ending. Namun, banyak juga cerita sad ending yang membekas. Beberapa orang akan sangat menyukai cerita dengan akhir yang tidak bisa ditebak terlebih dengan konflik yang plot twist.





Itulah beberapa tips cara menyusun novel remaja. Alangkah baiknya jika kamu sebelumnya telah membaca beberapa novel remaja untuk mendapatkan gambaran. Namun, menjadikan pengalaman pribadi sebagai cerita juga tidak ada salahnya. Semoga tips ini bermanfaat. Selamat menulis.